Selasa, 10 Mei 2016

Efek Jenuh Dalam Seminar Atau Sejenisnya

Dalam acara apapun entah itu training, seminar, lokakarya, sosialisasi, penyuluhan atau sejenisnya biasanya disampaikan dengan menampilkan presentasi di depan peserta atau audien.  Sebagai salah satu peserta saya merasa jenuh dengan cara penyampaian yang sama, itu-itu saja.  Saya tahu hampir semua peserta meradakan hal yang sama.  Efek yang timbul adalah ngantuk, bosan dan melamun kemana-mana.  Solusi pelariannya biasanya ngobrol dengan teman, main hp, browsing, telp keluar ruangan, foto selfie, update status di medsos dan posting blog (seperti saya sekarang ini hehe...).

Beberapa cara untuk me-refresh peserta :
1. Slide show yang menarik
2. Buat animasi/gambar yang menarik
3. Putar potongan film lucu
4. Selingi humor
5. Cofee break beberapa kali
6. Pembawa acara yang interaktif
7. Lokasi acara menarik (gedung meeting di agrowisata atau tempat rekreasi)
8. Siram dengan air (parah dah hehehe..., maksudnya cuci muka di kamar kecil.

Penyampaian materi yang menurut saya paling menarik adalah waktu acara dipadukan dengan kegiatan out bond.  Waktu training setengah hari dalam ruangan  hampir tidak terasa.  Setelah break ISHOMA dilanjutkan out bond sampai sore.  Out bond juga merupakan sarana penyampaian materi training dalam hal organisasi, leadership, kerja dalam tim, ketelitian, kecepatan dan ketepatan.  Lebih menarik lagi jika pemberi materi memiliki kemampuan untuk membaca pikiran atau ketajaman indera keenam.

Beda lagi jika kita mengikuti acara penyegaran pikiran oleh seorang motivator kita cenderung tidak akan merasa mengantuk karena materi yang menarik, pembawaannya menarik dan acaranya sangat interaktif.  Bagi anda yang biasa jadi panitia atau penyelenggara semoga bisa bermanfaat. *.*

Rabu, 23 Maret 2016

Cara Gila Jadi Pengusaha 1

Usaha Foto Copy

Dadang menemui temannya si Ujang untuk dimintai pendapat. Dadang mempunyai sedikit modal usaha sebesar 20 juta.  Kepada temannya dia bilang mau usaha foto copy.

"Jang gimana kalo aku mau usaha foto copy kira-kira menguntungkan tidak di daerah sini? Jalan sini kan cukup ramai dan belum banyak yang punya usaha foto copy".

"Kalo lihat sekarang sih kayaknya kurang menguntungkan, orang sekarang sudah banyak yang punya printer dan ada mesin foto copynya, lebih baik usaha yang lain aja deh", kata si Ujang.

Dasar di Dadang tekadnya sudah bulat akhirnya dia tetap buka usaha foto copy, modalnya dia pakai sewa kecil di tepi jalan,  untuk DP beli mesin foto copy dicicil, beli etalase, bayar listrik, banner dan beberapa alat tulis.

Setahun kemudian usaha si Dadang membuahkan hasil, dia berhasil menambah mesin foto copynya.  Setelah menjalankan usaha dia berpikir sepertinya tidak mungkin modalnya kembali begitu cepat meskipun belum seluruhnya.  Ternyata yang sebelumnya tidak ia pikirkan dalam analisa usahanya adalah pendapatan dari penjualan alat tulis, usaha penjilidan, menjual minuman dingin, pulsa hp dan menjualkan dagangan orang yang titip disitu.  Satu hal lagi karena usahanya sudah ramai dia juga menjadi marketing untuk menjual tanah kavling dan perumahan KPR yang tentu saja dapat komisi setiap ada pembeli.

Semoga tulisan ini menambah wawasan anda. d(*_*)b

Minggu, 20 Maret 2016

Pak Modin

Mbah Jo dirawat di rumah sakit.  Kata dokter penyakit asmanya sudah kronis sehingga hidungnya harus dipasangi selang.  Sudah beberapa hari ini mbah Jo diam saja hanya matanya yang kedap-kedip.  Dikira sudah mendekati ajal, anaknya memanggil pak modin (pemuka agama) untuk mendoakan.

Saat pak modin enak-enak berdoa, tiba-tiba nafas Mbah Jo tersengal-sengal, wajahnya pucat, tangannya gemetar.  Dengan bahasa isyarat Mbah Jo menirukan orang menulis.  Mengerti apa yang dimau, anaknya langsung mengambil kertas dan balpoin.

Dengan nafas tersengal-sengal Mbah Jo menulis surat.  Dengan sisa-sisa tenaga Mbah Jo mengulurkan suratnya ke pak modin. Oleh pak modin suratnya langsung disimpan dalam saku, pikirnya ini bukan saat yang tepat untuk membaca surat wasiat.

Setelah itu pak modin meneruskan membaca doa.  Tidak berapa lama Mbah Jo meninggal.  Banyak orang yang merasa kehilangan karena meskipun wajahnya menakutkan tapi Mbah Jo orangnya baik.

Saat selamatan 7 harinya Mbah Jo, pak modin diundang lagi. Setelah memimpin doa, pak modin baru ingat baju yang dia pakai ada surat titipan dari Mbah Jo, untung ingat pikir pak modin.

"Saudara-saudara sekalian, ada surat dari almarhum Mbah Jo yang belum saya sampaikan kepada anda sekalian.  Kalo lihat Mbah Jo semasa hidup, isinya pasti nasehat untuk anak cucunya semua.  Mari kita baca bersama-sama isi suratnya".
Setelah itu pak modin merogoh surat dalam sakunya, setelah dibaca isinya begini...
HAI...PERGI DARI SITU DIN !!!, JANGAN INJAK SELANG OXYGENKU !!!

Sabtu, 19 Maret 2016

Gaji Tetap vs. Borongan

Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang penanaman yang lokasinya di Jawa Timur.  Jenis tanaman yang ditanam adalah untuk bahan baku kayu lapis.  Karena untuk bahan baku industri umumnya adalah tanaman berumur pendek maka setiap tahun kami melakukan penanaman.

Pekerjaan menanam dimulai dari pembersihan lahan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk kandang dan penanaman bibit.  Pekerja umumnya adalah orang yang mempunyai tenaga kuat dan tahan lama (emangnya baterai hehe...).  Cara pengupahan dilakukan secara harian, bulanan maupun borongan.  Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.  Pekerja harian dibayar sesuai lama kerja umumnya 8 jam perhari, upah menurut ketentuan UMK pemerintah setempat.  Kelebihannya dia bisa dipekerjakan dimana saja tergantung yang membayar, hasil kerjanya pun sesuai keinginan kita, kelemahannya jika tidak diawasi mereka akan bekerja dengan santai.  Pekerja borongan dibayarkan dengan kesepakatan tertentu sesuai dengan standart kerja dan harga per unit. Kelebihannya, pekerja akan semangat bekerja supaya dapat hasil sebanyak-banyaknya, kelemahannya adalah kualitas pekerjaan akan kurang bagus kalau tidak diawasi.

Pada suatu hari, tanpa menyebut siapa, kapan dan dimana saya mengurus surat penting di suatu instansi pemerintah.  Sebagian dari kita mungkin juga pernah mengalami, perasaan kesal, jengkel kepada pegawai yang melayani kita.  Mereka kerja begitu lamban, mungkin disengaja atau tidak, datang ke kantor terlambat, sampai di kantor masih ngobrol dengan temannya sambil ngopi, setelah cukup puas baru buka loket pelayanan.  Belum lama melayani eh...jam istirahat tiba, kadang mereka pulang tanpa kembali ngantor, kadang telat masuk kantor, setelah kerja sebentar ada yang pulang lebih awal.

Saya berpikir bagaimana hasilnya bisa maksimal jika kinerja mereka seperti itu? Jika kembali melihat 2 tipe pekerja diatas memang semua pegawai adalah pekerja berpenghasilan tetap harian dan gaji bulanan.  Terlintas dalam pikiran saya, apakah sebaiknya mereka dipekerjakan dengan sistem borongan? Tentu cara mereka bekerja akan berbalik 180 derajad. Ndak akan mungkin ada yang kerja dengan cara berleha-leha dan molor lagi, karena malas kerja mendapat hasil sedikit dan semangat kerja mendapat hasil yang besar.  Bagaimana menurut anda? *.*

Kamis, 17 Maret 2016

Begadang Belajar Berdagang

Suatu hari di rumah kos. Ada seorang tamu lelaki muda datang menawarkan sepeda motor kepada Mbah Bejo.  Tamu menawarkan sepeda motor seharga 12 juta.
"Uangnya buat apa?" tanya Mbah Bejo.
"Mau saya belikan motor matic kecil mbah untuk dipake adik saya sekolah ".
"Lho kalo mau beli motor mbok ya ndak usah jual motor, gimana klu tukeran dengan motor matic saya yang masih sangat bagus".
"Lihat motornya mbah" tukas si tamu.
Mbah bejo lalu membawa motor maticnya yang masih bagus dan menunjukkan kepada si tamu.
"Klu tukeran syaratnya apa mbah?" tanya si tamu.
"Surat motor harus ada, kelengkapan motor komplit itu saja, tidak usah tukar tambah". jawab Mbah Bejo.
Akhirnya mereka sepakat dan deal !, lalu si tamu pulang membawa motor mbah Bejo.
Setelah tamu pulang saya tanya kepada Mbah Bejo apa untungnya kalo hanya tukeran motor.
Mbah Bejo menjelaskan bahwa harga motor maticnya kalo dijual di pasaran mungkin akan laku hanya 8,5 juta, sedangkan motor si tamu jika dijual dipasaran akan laku 12 juta. Ternyata berdagang ala makelar tidak hanya berupa uang melainkan untung barang senilai 3,5 juta.
Mbah Bejo adalah transmigran dari Magelang Jawa Tengah. Usianya sekitar 65 tahun, meski begitu perawakannya masih begitu gesit dan energik.
Saya bertandang dan ngobrol ke rumah beberapa tetangga, kebanyakan kondisi ekonominya tidak se-mapan Mbah Bejo.  Mereka memang mengakui bahwa Mbah Bejo adalah orang yang pandai berdagang dan lihai dalam bernegosiasi.  Hasil berdagangnya bisa untuk membeli beberapa rumah, tanah, sapi, sawah dan beberapa kendaraan.
Dimanapun jika kita lihat, entah itu di masyarakat, perusahaan, wirausaha, pengusaha, peternak, pebisnis, petani, pekebun atau apapun itu, bagian pemasaran adalah ujung tombak untuk keberlangsungan suatu usaha.  Perekonomian suatu negarapun tergantung dari kelancaran perdagangan.
Selamat berdagang...! *.*

Senin, 14 Maret 2016

Minum Avtur

Uwar dan Joko berteman baik, keduanya kerja di Bandara Juanda Surabaya bagian pengisian BBM pesawat. Suatu malam hujan deras Juanda sepi karena pesawat tidak berani turun. Dua orang itu jadi nganggur karena tidak ada kerja.
"Dingin-dingin gini enaknya minum ya" kata Uwar.
"Wah kebetulan ini. Kamu pernah dengar ya kalo avtur itu ternyata bisa diminum?" kata Joko
"Ya tahulah, katanya kalo minum avtur bisa busss !!, kamu berani nyoba ?"
Uwar mulai penasaran. Kemudian dua orang itu membuka kran avtur.  Setelah kenyang minum, dua orang itu lalu pulang terus tertidur.
Paginya waktu Uwar bangun, rasanya badannya segar.  Tiba-tiba ada telpon bunyi, ternyata Joko yang menelpon.
"Gimana kamu War?" tanya Joko
"Wah ennaaakkk, kamu gimana?" kata Uwar
"Badanku juga enak segar.  Kamu tidak teler ya?" tanya Joko
"Enggak, juga tidak pusing sama sekali, pokoknya enak.  Besok nyoba lagi ya?" kata Uwar
"Ya setuju, cuma aku mau tanya, kamu sudah kentut belum?" tanya Joko
"Belum..." kata Uwar
"Wah gawat ini, sudah pokoknya kamu jangan sampai kentut ya, tahan sekuatmu..." kata Joko
"Kenapa masalahnya...?" Uwar bingung
"Soalnya aku sekarang sampai di Banjarmasin" *.*

Minggu, 13 Maret 2016

Kado Rasa Strawberry

Pas acara perpisahan anak TK, setiap murid membawa kado untuk ibu gurunya.
Murid pertama maju, anak pedagang bunga.  Bu guru mencium kado sambil menebak: "Isinya bunga ya..". "Seratus buat bu guru.." kata anak pedagang bunga.
Murid kedua maju, anak pemilik toko kelontong.  Bu gurunya mengocok-ocok kado, wah agak susah ditebak nih pikirnya: "Isinya permen ya..". "Wah pintar bu guru.." kata anak pemilik toko.
Setelah itu majulah murid ketiga, anak penjual es krim.  Pas kadonya diangkat, ada yang menetes, sama gurunya tetesannya dicicipi.
"Es krimnya rasa anggur ya..." Kata bu guru sok tahu.
"Salah..." kata muridnya
"Rasa strawberry ya...?" kata bu guru lagi
"Salah lagi..." kata muridnya
"Sudah bu guru nyerah, rasa apa sih itu..?" tanya bu guru.
"Isinya anak anjing kok bu..." jawab muridnya polos.