Sabtu, 19 Maret 2016

Gaji Tetap vs. Borongan

Saya bekerja di sebuah perusahaan swasta di bidang penanaman yang lokasinya di Jawa Timur.  Jenis tanaman yang ditanam adalah untuk bahan baku kayu lapis.  Karena untuk bahan baku industri umumnya adalah tanaman berumur pendek maka setiap tahun kami melakukan penanaman.

Pekerjaan menanam dimulai dari pembersihan lahan, pemasangan ajir, pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk kandang dan penanaman bibit.  Pekerja umumnya adalah orang yang mempunyai tenaga kuat dan tahan lama (emangnya baterai hehe...).  Cara pengupahan dilakukan secara harian, bulanan maupun borongan.  Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan.  Pekerja harian dibayar sesuai lama kerja umumnya 8 jam perhari, upah menurut ketentuan UMK pemerintah setempat.  Kelebihannya dia bisa dipekerjakan dimana saja tergantung yang membayar, hasil kerjanya pun sesuai keinginan kita, kelemahannya jika tidak diawasi mereka akan bekerja dengan santai.  Pekerja borongan dibayarkan dengan kesepakatan tertentu sesuai dengan standart kerja dan harga per unit. Kelebihannya, pekerja akan semangat bekerja supaya dapat hasil sebanyak-banyaknya, kelemahannya adalah kualitas pekerjaan akan kurang bagus kalau tidak diawasi.

Pada suatu hari, tanpa menyebut siapa, kapan dan dimana saya mengurus surat penting di suatu instansi pemerintah.  Sebagian dari kita mungkin juga pernah mengalami, perasaan kesal, jengkel kepada pegawai yang melayani kita.  Mereka kerja begitu lamban, mungkin disengaja atau tidak, datang ke kantor terlambat, sampai di kantor masih ngobrol dengan temannya sambil ngopi, setelah cukup puas baru buka loket pelayanan.  Belum lama melayani eh...jam istirahat tiba, kadang mereka pulang tanpa kembali ngantor, kadang telat masuk kantor, setelah kerja sebentar ada yang pulang lebih awal.

Saya berpikir bagaimana hasilnya bisa maksimal jika kinerja mereka seperti itu? Jika kembali melihat 2 tipe pekerja diatas memang semua pegawai adalah pekerja berpenghasilan tetap harian dan gaji bulanan.  Terlintas dalam pikiran saya, apakah sebaiknya mereka dipekerjakan dengan sistem borongan? Tentu cara mereka bekerja akan berbalik 180 derajad. Ndak akan mungkin ada yang kerja dengan cara berleha-leha dan molor lagi, karena malas kerja mendapat hasil sedikit dan semangat kerja mendapat hasil yang besar.  Bagaimana menurut anda? *.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar